
Sepenggal Analisis Cerpen "Apa Salah Kedua Orang Tuaku"
Pagi yang cerahku dikejutkan oleh sebuah catatan di blog. Ya, sebuah catatan yang kukira hilang, ternyata ditemukan di salah satu blog teman saya: Eva Kurniawan. Di dalam blog tersebut diceritakan tentang analisis beberapa cerpen kumpulan mahasiswa, termasuk saya. berikut disajikan cuplikan analisisnya.
.... Tentu saja cerpen dalam KCM yang terlahir dari realita ini masih melalui tahap pengendapan oleh penulisnya. Dapat kita temui cerita yang bertema krtitik sosial yang disajikan secara santai dan mengalir dari pengendapan pengarangnya seperti pada Kembang Sepatu di Antara Sepatu (A. Rodhi Martadho) yang bercerita tentang bau busuk sepatu yang membuat gelisah para istri dan semua tetangga di suatu perumahan atau Apa Salah Kedua Orang Tuaku (Hendy Bayu Pratama) yang bercerita tentang keadaan seorang anak yang selalu dipecundangai oleh teman-temannya karena orang tuanya yang berjenis kelamin sama.
Membaca analisisnya, saya jadi teringat waktu saya dieksekusi oleh beberapa juri di ruang Auditorium. Saya tidak mampu berkata banyak. Maklum waktu itu saya baru pertama kali berdiri dan berbicara di depan orang-orang banyak a.k.a. beberapa penyuka sastra. Waktu itu juga beberapa teman saya malah memberikan sedikit tekanan pada saya. Tapi, akhirnya semua berjalan dengan lancar. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Jika ingin membaca analisisnya secara lengkap, silakan kunjungi blog ini.